
Indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan pariwisata dalam semarak budaya ngopi. Padahal, jika dimanfaatkan, kopi dan wisata bisa menjadi penyangga ekonomi yang potensial. Butuh ”branding” kopi yang kuat dan kerja sama seluruh pihak agar wisata dan kopi sama-sama kian terdongkrak. Kultur kopi sendiri dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata, dengan catatan, para pelaku usaha bisa mengelola dan menghasilkan kopi yang khas dan unik.
Potensi masyarakat ke depan untuk berwisata dengan alam (back to nature) akan lebih banyak dibutuhkan ketimbang pariwisata non-nature. Wisatawan bisa belajar tentang kopi sambil menikmati keindahan alam secara bersamaan. Pembukaan kebun kopi yang terintegrasi dengan objek serta akomodasi pariwisata bisa menjadi daya tarik wisata, serta juga membantu dalam sektor ekonomi kreatif.
Kopi sudah menjadi ikon di desa Sajang. Proses pasca panen kopinya sudah berkembang, berbagai teknik proses pengolahan kopi tentu akan memberikan juga berbagai rasa seduhan kopi. Berbagai teknik proses pengolahan kopi yang menarik akan terasa hambar tanpa adanya berbagai seduhan pada kopinya. Petani kopi Sajang perlu di kenalkan berbagai teknik seduhan manual (manual brew) agar mereka bisa meminum kopinya dengan cara yang benar. Contohnya: petani kopi Sajang selalu menyeduh kopi dengan air panas yang mendidih, padahal air yang panas mendidih justru akan merusak ekstraksi kopinya. Sangat disayangkan, jika proses pasca panen kopi yang bagus akan dirusak oleh seduhan kopi yang tidak tepat.
Di kota-kota besar marak tumbuhnya kafe-kafe dan kedai-kedai kopi, mereka mencari kopi fresh, bukan kopi sachet. Namun lihat, kebun-kebun kopi di desa Sajang itu begitu indah, maka kita bawakan kafe dari kota ke kebun kopi di desa yang asri. Pariwisata dan kopi adalah nilai yang cocok untuk desa Sajang.
Kegiatan yang akan dilakukan pada seduhan manual kopi ini adalah melakukan seduhah manual kopi dengan alat-alat yang relatif sederhana, yaitu: Tubruk, French Press, V60, Drip Clever, Aeropress, Fello Prismo, Mokapot, Vietnam Drip. Pelaksanaan dilakukan di desa Sajang (Dusun Sajang Daya) pada hari Sabtu tanggal 21 November 2020. Pengisi acara adalah Bapak Ahmad Isnandar S.Pd. Bapak Ahmad Isnandar adalah orang yang berpengalaman tentang berbagai seduhan manual kopi dan grinding (giling) kopi. Media yang digunakan pada pelatihan seduhan manual kopi ini adalah kopi arabika roast beans (sudah di sangrai). Peralatan yang digunakan pelatihan ini adalah berbagai alat manual untuk menyeduh manual kopi.
