
TIMESINDONESIA, MATARAM – Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram atau Fatepa Unram bekerja sama dengan peneliti dari Chiang Mai University, Thailand menyelenggarakan program pengabdian internasional yang fokus pada pengembangan teknologi fermentasi kopi dan pemanfaatan limbah kopi.
Program ini dilaksanakan di Desa Sajang, Sembalun, Lombok Timur, dan melibatkan 20 petani dari Koperasi Bumi Lestari Indonesia serta pelaku usaha kopi lokal.
Ketua Badan Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Fakultas (BP3F) Fatepa Unram, Dr. Kurniawan Yuniarto, menegaskan pentingnya peran institusi pendidikan dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, terutama dalam pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Kurniawan, program pengabdian masyarakat ini berpotensi menjadi ajang promosi Desa Sajang sebagai destinasi wisata pertanian yang berkelanjutan.
“Pengembangan soft skill petani kopi melalui program ini sejalan dengan RPJMDes Desa Sajang, yang berfokus pada peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Dr. Kurniawan, dalam pernyataannya, Sabtu (14/9/2024).
Mendukung Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender
Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga mengangkat peran perempuan dalam pertanian, sejalan dengan target Kesetaraan Gender dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan melibatkan petani pria dan wanita, Fatepa Unram berupaya mendukung pemberdayaan perempuan di sektor pertanian kopi dan pengelolaan limbah.
“Kami menciptakan kesempatan yang setara bagi semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan,” tambah Dr. Kurniawan.
Inovasi Pemanfaatan Limbah Kopi dan Pengurangan Food Waste
Dr. Baiq Rien Handayani, peneliti kopi Fatepa Unram, menekankan pentingnya pemanfaatan limbah kopi sebagai produk bernilai tinggi.
“Pemanfaatan limbah kopi seperti kulit luar dan kulit ari dapat menjadi terobosan dalam mengurangi food loss dan memperkuat ekonomi lokal,” jelasnya.
Inisiatif ini sejalan dengan SDG 12.3, yang bertujuan untuk mengurangi setengah dari food waste global pada tahun 2030.
Dalam kesempatan tersebut, Rini Nofrida, S.TP., M.Si., dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Fatepa Unram, memaparkan inovasi fermentasi kopi untuk menurunkan kadar kafein menggunakan enzim alami dari buah lokal seperti nanas, pisang, dan pepaya.
“Inovasi ini membantu petani memenuhi permintaan pasar kopi rendah kafein yang sedang meningkat,” kata Rini.
Kolaborasi Internasional untuk Pemanfaatan Limbah Kopi
Narasumber tamu dari Chiang Mai University, Dr. Pavalee, turut menyampaikan inovasi terkait pemanfaatan limbah kopi.
Menurut Pavalee, ekstrak kulit luar kopi juga berpotensi dikembangkan menjadi produk minuman fungsional bernilai tinggi.
“Limbah kopi seperti kulit tanduk dan kulit ari dapat diolah menjadi bahan aktif untuk penyerap atau bahan tambahan di industri pangan seperti bakery,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memajukan kualitas kopi Sajang dan memperkuat perputaran ekonomi lokal melalui inovasi pascapanen dan pemanfaatan limbah kopi.
Fatepa Unram berkomitmen untuk mendukung para petani dengan teknologi dan inovasi berkelanjutan, sambil tetap memperhatikan kesetaraan gender dan pencapaian target SDGs.(*)
(TIMES INDONESIA, https://timesindonesia.co.id/pendidikan/510318/fatepa-unram-dan-chiang-mai-university-kembangkan-teknologi-fermentasi-kopi-di-desa-sajang-lombok-timur)