Pelatihan Pengolahan Biji Kopi

Daerah Lombok Timur mempunyai potensi pertanian kopi yang besar dan sekarang sedang digali lebih dalam lagi. Pada awalnya masyarakat Sajang hanya membudidayakan jenis kopi Robusta. Masyarakat biasa menyebutnya dengan “Kopi Jamaq”, dalam Bahasa Sasak berarti kopi biasa. Beberapa tahun belakangan ini, permintaan kopi Arabika kian meningkat, sehingga banyak perkebunan kopi di Sajang juga membudidayakan jenis kopi Arabika. Dengan ketinggian 700 – 900 diatas permukaan laut, desa Sajang cocok untuk di budidayakan jenis kopi Arabika. Walaupun desa Sajang memiliki perkebunan kopi Robusta dan Arabika, namun pengetahuan yang dimiliki petani kopi di Sajang bisa terbilang minim. Mereka hanya mengandalkan warisan pengetahuan dari orang tuanya dahulu. Mereka juga tidak tahu bagaimana teknis budi daya kopi yang baik dan penanganan pascapanen kopi yang tepat. Contohnya, petani kopi Sajang hanya memproses kopi dengan menjemur saja (natural), itu pun belum maksimal tekniknya. Berbagai teknik proses pengolahan, selain natural, petani kopi pun belum banyak yang mengetahuinya.

Salah satu elemen dari rantai panjang proses produksi kopi adalah proses pasca panen. Sama seperti elemen-elemen yang lain, proses pasca panen juga memberikan andil dalam cita rasa akhir sebuah kopi. Bahkan, beberapa pihak menyebutkan bahwa elemen inilah yang punya andil paling penting pada cita rasa akhir kopi. Jika keliru, bukan tidak mungkin penanganan pascapanen justru akan merusak rasa kopi. Dalam industri kopi itu di bagi menjadi 3, pasca panen 60%, roasting kopi 30% dan 10% penyeduh (brewing), dalam sebuah industri kopi dengan semakin banyak pengolahannya berarti semakin tau yang di butuhkan masyakarat dan pengembangan kopi itu sendiri.

Secara umum, pengolahan biji kopi memiliki beberapa teknik proses yang dilakukan oleh petani kopi, yaitu Full Wash, Semi Wash, Honey, Natual dan yang terbaru Winey (Anaerob Fermented Natural). Ada juga beberapa teknik pasca panen kopi yang eksperimental, sebut saja Kupas Kismis, Hidro Honey, dan Probiotik Fermented.

Kegiatan yang akan dilakukan pada proses pengolahan biji kopi ini adalah melakukan pemetikan buah kopi (cherry) yang berwarna merah saja. Setelah dipetik cherry yang berwarna merah maka akan dilakukan Perambangan. Perambangan adalah suatu proses pemilihan cherry yang bagus, cherry yang mengambang itu tandanya tidak bagus (terserang hama penyakit, kosong cherry-nya, dan lain-lain) harus dibuang, yang tenggelam diambil (bagus) untuk diproses berikutnya. Setelah dilakukan Perambangan, maka dilakukan proses tahap berikutnya, yaitu proses Semi Wash, Honey (Yellow), Natural dan Winey.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Review Your Cart
0
Add Coupon Code
Subtotal